BALANGAN,SANGGAMFM – Bupati Balangan, Abdul Hadi, menyatakan bahwa Kabupaten Balangan saat ini tengah berada pada fase darurat Covid-19.
Pernyataan tersebut didasarkan pada tingkat pemakaian ruang perawatan untuk pasien Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Balangan yang sudah mencapai 51 orang atau 89 persen.
“Selain itu, angka warga yang menjalani isolasi mandiri cukup tinggi yakni 111 orang per Selasa (10/8),” ujar Abdul Hadi.
Menyikapi semakin melonjaknya penyebaran Pandemi Global Covid-19 di Kabupaten Balangan ini, Abdul Hadi meminta penambahan setidaknya 50 tabung untuk memenuhi kebutuhan tabung oksigen di RSUD Balangan kalau diperlukan.
“Penambahan ruangan, tenaga kesehatan bahkan hingga peti jenazah pun harus segera dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk, tapi tentu kita berharap itu tidak terjadi,” tegasnya.
Kabupaten Balangan, kata dia, sekarang memang masih berada di posisi Level tiga, namun kalau sedikit saja lagi ada penambahan jumlah orang yang terpapar, maka akan masuk ke level empat.
Rencana melakukan perekrutan tenaga kesehatan pun dilontarkan, karena hingga saat ini, ada sekitar 60 petugas tenaga kesehatan di Balangan yang terpapar Covid-19, sementara sebaran Covid-19 belum berkurang.
Untuk mengatasi kurangnya tenaga kesehatan dalam penanganan pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Balangan, ia meminta instansi terkait menyiapkan strategi dan teknis rekrutmen para tenaga kesehatan tambahan.
Tidak hanya itu, penambahan ruangan untuk isolasi atau karantina bagi pasien Covid-19 juga dipersiapkan, yaitu memfungsikan kembali gedung Balai Latihan Kerja (BLK) dan Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) yang sebelumnya juga sempat menjadi tempat karantina.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Balangan, Irwan Mega Karya Latif, melakukan langkah cepat dengan langsung meninjau bangunan yang direncanakan menjadi tempat karantina pasien Covid-19 tersebut.
“Direncanakan satu kamar akan dihuni 2 pasien agar tidak terlalu mepet,” ungkapnya.
Ditegaskan Erwan, pihaknya sudah siap dari segi tenaga untuk stand by 24 jam secara bergiliran baik tenaga perawat, cleaning service maupun apoteker.
Gedung BLK yang disiapkan untuk tempat isolasi ini sendiri yaitu terdiri dari 2 asrama putra dan putri, dengan total 32 kamar. Dengan estimasi itu, maka di sini bisa menampung 64 orang pasien Covid-19. (AN.RSB)